TUGAS
KE III
PEMUDA
DAN SOSIALISASI
Pengertian
pemuda.
pemuda adalah individu dengan
karakter yang dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun belum memiliki
pengendalian emosi yang stabil. Pemuda menghadapi masa perubahan sosial maupun
kultural.
Sedangkan menurut draft RUU
Kepemudaan, Pemuda adalah mereka yang berusia antara 18 hingga 35 tahun.
Menilik dari sisi usia maka pemuda merupakan masa perkembangan secara biologis
dan psikologis. Oleh karenanya pemuda selalu memiliki aspirasi yang berbeda
dengan aspirasi masyarakat secara umum. Dalam makna yang positif aspirasi yang
berbeda ini disebut dengan semangat pembaharu.
Dalam kosakata bahasa
Indonesia, pemuda juga dikenal dengan sebutan generasi muda dan kaum muda.
Seringkali terminologi pemuda, generasi muda, atau kaum muda memiliki definisi
beragam. Definisi tentang pemuda di atas lebih pada definisi teknis berdasarkan
kategori usia sedangkan definisi lainnya lebih fleksibel. Dimana pemuda/
generasi muda/ kaum muda adalah mereka yang memiliki semangat pembaharu dan
progresif.
Pengertian
sosialisasi.
Proses belajar individu untuk
mengenal dan menghayati norma-norma serta nilai-nilai sosial sehingga terjadi
pembentukan sikap untuk berperilaku sesuai dengan tuntutan atau perilaku
masyarakatnya.
Proses pembelajaran berlangsung
secara bertahap, perlahan tapi pasti dan berkesinambungan. Pada awalnya, proses
itu berlangsung dalam lingkungan keluarga, kemudian berlanjut pada lingkungan
sekitarnya, yaitu lingkungan tetangga, kampung, kota, hingga lingkungan negara
dan dunia. Di samping itu, individu mengalami proses enkulturasi (pembudayaan),
yaitu individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran dan sikapnya dengan
adat istiadat, sistem norma, dan peraturan yang berlaku dalam kebudayaan
masyarakatnya.
Peran
sosial mahasiswa dan pemuda di masyarakat.
Peranan mahasiswa.
Mahasiswa adalah kelompok
pelajar yang bisa dikatakan sebagai golongan terdidik, karena mampu untuk
mengenyam pendidikan tinggi, di saat sebagian yang lain dalam usia yang sama
masih bergelut dengan kemiskinan dan keterbatasan biaya dalam mengakses
pendidikan, terutama pendidikan tinggi.
Predikat tersebut tentulah
dapat disinonimkan bahwa mahasiswa merupakan kaum intelektual, yang mempunyai
basis keilmuan yang kuat sesuai dengan jurusan yang diambil masing-masing
mahasiswa, yang berarti kemampuan akademik mahasiswa dapat diandalkan sebagai
salah satu asset negara ini. Tetapi, mahasiswa juga merupakan sebuah entitas
social yang selalu berinteraksi dengan masyarakat dari segala jenis lapisan,
sehingga dalam hal ini mahasiswa pun dituntut untuk memainkan peran aktif dalam
kehidupan social kemasyarakatan.
Peranan pemuda.
Masyarakat membutuhkan peran
sertapemuda untuk kemajuan bersama.
Pemuda adalah tulang punggung
masyarakat. Generasi tua memilki keterbatasan untuk memajukan bangsa. Generasi
muda harus mengambil peranan yang menentukan dalam hal ini. Dengan semangat
menyala-nyala dan tekad yang membaja serta visi dan kemauan untuk menerima
perubahan yang dinamis pemuda menjadi motor bagi pembangunan masyarakat.
Sejarah membuktikan, bahwa
perubahan hampir selalu dimotori oleh kalangan muda. Sumpah Pemuda, Proklamasi,
Pemberantasan PKI, lahirnya orde baru, bahkan peristiwa turunnya diktator
Soeharto dari singgasana kepresidenan seluruhnya dimotori oleh kaum muda. kaum
muda pula yang selalu memberikan umpan balik yang kritis terhadap pongahnya
kekuasaan.
Potensi
yang ada pada generasi muda.
kreativitas
Generasi muda sekarang sudah
banyak membuat kerajinan – kerajinan yang dapat di ekspor ke Negara lain.
Optimis dan berani mengambil
resiko.
Kegagalan tidak menyebabkan
generasi muda patah semangat. Optimisme yang dimiliki generasi muda merupakan
daya pendorong untuk mencoba lebih maju lagi. Perubahan dan pembaharuan
termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat meleset, terhambat atau gagal.
Namun, mengambil resiko itu diperlukan jika ingin memperoleh kemajuan. Generasi
muda dapat dilibatkan pada usaha-usaha yang mengandung resiko. Untuk itu
diperlukan kesiapan pengetahuan, perhitungan, dan keterampilan dari generasi
muda sehingga mampu memberi kualitas yang baik untuk berani mengambil resiko.
Patriotisme dan Nasionalisme
Pemupukan rasa kebanggaan,
kecintaan, dan turut serta memiliki bangsa dan negara dikalangan generasi muda
perlu digalakkan karena pada gilirannya akan mempertebal semangat pengabdian
dan kesiapan mereka untuk membela dan mempertahankan NKRI dari segala bentuk
ancaman. Dengan tekad dan semangat ini, generasi muda perlu dilibatkan dalam
setiap usaha dan pemantapan ketahanan dan pertahanan nasional.
Idealisme dan Daya Kritis
Secara sosiologis generasi muda
belum mapan dalam tatanan yang ada, sehingga ia dapat melihat kekurangan dalam
tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru. Pengejawantahan idealisme
dan daya kritis perlu dilengkapi landasan rasa tanggung jawab yang seimbang.
Kemampuan Penguasaan Ilmu dan
Teknologi
Generasi muda dapat berperan
secara berdaya guna dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi bila secara
fungsional dapat dikembangkan sebagai Transformator dan Dinamisator terhadap
lingkungannya yang lebih terbelakang dalam ilmu dan pendidilkan serta penerapan
teknologi, baik yang maju, maupun yang sederhana.
Sikap Kemandirian dan Disiplin
Murni
Generasi muda memiliki
keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya. Sikap kemandirian
itu perlu dilengkapi dengan kesadaran disiplin murni pada dirinya agar mereka
dapat menyadari batas-batas yang wajar dan memiliki tenggang rasa.
7
sosialisasi.
Sosialisasi Primer
Sosialisasi primer, merupakan
bentuk sosialisasi yang pertama kali diterima oleh individu pada lingkungan di
sekitar keluarga. Pada sosialisasi ini, individu belum mengetahui sosialisasi
yang amat luas layaknya orang dewasa. Pada bentuk ini, individu hanya
diperkenalkan sosialisasinya dengan anggota keluarganya saja, belum secara
luas. Sebagai contoh, sejak Ahmad kecil Ibunya selalu mengajarkan bagaimana
bersikap sopan santun kepada orang yang lebih tua. Contoh lain, Ibu Nadia
selalu mengajarkan Nadia yang masih kecil untuk selalu menggunakan tangan kanan
saat makan dan menerima pemberian dari orang lain.
Sosialisasi Sekunder
Pada sosialisasi sekunder,
merupakan bentuk sosialisasi yang bertujuan memperkenalkan individu kepada
lingkungan di luar keluarga. Seperti lingkungan kerja, media massa, sekolah,
lingkungan bermain, dan sebagainya. Pada bentuk ini, individu dilatih untuk
saling ber sosialisasi antar sesama umur. Bukan dengan orang tuanya. Sebagai
contoh, Adi berteman akrab dengan Aldi maka itu ia saling ber sosialisasi
bersama di saat mereka berdua sedang bermain. Contoh lain, seorang guru
mengajarkan pelajaran bahasa indonesia kepada murid-muridnya yang duduk di
bangku kelas 2 SD.
Sosialisasi Represif
Sosialisasi represif, merupakan
suatu bentuk sosialisasi yang mengarah kepada hukuman (punishment) dan
pemberian suatu hadiah (reward). Pada sosialisasi ini, seseorang yang dapat
menuruti kemauan dari orang lain akan mendapatkan hadiah (reward) yang akan
didapatnya. Sebaliknya, jika seseorang tersebut tidak dapat menuruti kemauan
dari orang lain maka ia akan mendapatkan suatu hukuman (punishment). Sebagai
contoh, Ibu ingin seorang anak dapat hidup disiplin dan taat kepada
aturan-aturan yang telah ditetapkannya. Jika seorang anak tersebut melanggar
aturannya, Ibu akan memarahi atau bahkan memukul anaknya setiap kali tidak taat
dan disiplin.
Sosialisasi Partisipatoris
Pada sosialisasi
partisipatoris, merupakan bentuk sosialisasi yang mengutamakan pada partisipasi
seorang anak. Pada bentuk ini, sosialisasi yang terjadi adalah memberikan suatu
imbalan yang baik kepada seorang anaknya. Sebagai contoh, setiap Ahmad
mendapatkan rangking di kelasnya, Ayahnya selalu memberikan uang jajan lebih
kepada Ahmad. Hal tersebut merupakan partisipasi seorang anak.
Sosialisasi Formal
Sosialisasi formal merupakan
bentuk sosialisasi yang terjadi pada lembaga yang dibentuk oleh pemerintah dan
masyarakat. Seperti lembaga pendidikan sekolah dan pendidikan militer.
Sosialisasi Informal
Sosialisasi informal merupakan
bentuk sosialisasi yang mengarah kepada sikap kekeluargaan. Pada sosialisasi
ini, individu saling ber interaksi dalam pergaulan-pergaulan yang sifatnya
mempererat kekeluargaan. Seperti sesama anggota kelompok, anggota keluarga,
teman sebaya, dan suatu perkumpulan atau komunitas-komunitas.
Sosialisasi bebas.
Merupakan bentuk sosialisai
yang paling merakyat dan mudah di mengerti oleh kalangan masyarakat. Bentuk
sosialisasi ini mencngkup keseluruhan aspek yang ada.
Masalah
generasi muda.
Banyaknya masalah yang
dihadapi oleh para generasi muda zaman
sekarang di indonesia yaitu :
a.Pergaulan bebas yang
membahayakan sendi-sendi moral bangsa.
b.Banyaknya perkawinan dibawah
umur.
c.Menurunnya jiwa idealisme,
patriotisme, dan nasionalisme dikalangan masyarakat.
d.Kurangnya lapangan kerja dan
kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran dan setengah pengangguran
dikalangan generasi muda.
e.Kurangnya gizi yang
menghambat perkembangan kecerdasan, dan pertumbuhan.
f.Fasilitas pendidikan yang
tersedia kurang, baik formal dan informal.
g.Tingginya jumlah putus
sekolah yang merugikan generasi muda.
h.Merebaknya penggunaan NAPZA
dikalangan remaja.
i.peraturan dan perundangan
yang menyangkut generasi muda belum ada.
Analisis
Sebagai pemuda seharusnya kita
sanggup untuk menghindari hal – hal yang dapat merugikan diri sendiri dan
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk karena sebagai penerus generasi
selanjutnya udaha kan agar menjadi generasi yang baik dalam segala aspek.
REFERENSI
http://sh0likhin.wordpress.com/2010/03/24/definisi-pemuda/
http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/01/pengertian-sosialisasi-artikel-lengkap.html
http://ajinovyanw.blogspot.com/2011/10/bab-4.html
http://aras-rizki.blogspot.com/2012/01/masalah-dan-potensi-potensi-yang.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar